FANA TERBAGI
ATAS TIGA BAGIAN.
1.
Fana pada Af’al (perbuatan), sampai merasakan bahwa
tidak ada satu perbuatan pun didalam ala mini.selain dari perbuatan Allah
Ta’ala.
2.
Fana pada Sifat, hingga sampai menyakinkan bahwa
tidak ada yang hidup kecuali Allah. Apabila dikatakan tidak ada yang hidup pada
hakikatnya kecuali Allah ; berate juga tidak ada yang kuasa, yang berkehendak,
yang ber-ilmu, yang mendengar, yang melihat, dan yang berkata-kata, kecuali
Allah semata-mata.
3.
Fana pada Zat ialah ; hilang ujud yang lahir ini dan
alam seluruhnya dan pandangan ; kecuali Allah.
Jadi barang siapa yang melihat mahluk tidak punya
perbuatan pada mereka, maka sesungguhnya ia menang. Dan barang siapa yang
melihat mahluk yang tidak ada hidup pada mereka, maka derajatnya telah naik.
Barang siapa melihat mahluk tidak ada pada hakikatnya, maka ia telah sampai
kepada titik yang dituju, yaitu titik puncak ilmu dan ma’rifat. Apabila kita
sudah menjalani yang tiga perkara ini, maka itulah makam fana namanya, dan
selanjutnya naik kemakam baqa, makam baqa itu ialah : HU ITU ALLAH TA’ALA.
Sedang makam fana kesimpulannya kepada : LAMAUJUDA BIHAQQIN ILLALLAH.
Tidak ada yang maujud, kecuali Allah Ta’ala.
Demikianlah apa yang dapat hamba sampaikan, kalau
sudah faham dan mengerti,kuburlah ia. Jangan dibeberkan ditengah masyarakat
umum/awam, nanti bisa membawa fitnah besar. Sekarang baiklah kita teruskan
kepada membicarakan tentang meng-esakan Allah Ta’ala pada segala perbuatan.
No comments:
Post a Comment