Mengakses Kesadaran Murni
Kesadaran Murni
Dalam ilmu fisika quantum, dinyatakan bahwa benda padat jika dibelah menjadi bagaian-bagian yang sangat kecil ternyata merupakan kumpulan molekul. Selanjutnya jika molekul dibelah lagi menjadi bagian yang terkecil maka akan terbukti bahwa molekul itu tersesusun atas atom-atom dan partikel-partikelnya. Dan ternyata partikel sub atomik yang super kecil itu berasal dari energi alam yang disebut sebagai vibrasi quanta. Benda padat, molekul, atom, dan partikel sub atomik berada pada level yang ”dapat dilihat”, sementara quanta yang terdapat dia alam energi adalah ”vibrasi quantum yang tidak dapat dilihat”. Getaran-getaran energi terhalus dari vibrasi quantum yang tak tampak ini ternyata merupakan bahan dasar penyusun dari semua benda yang tampak wujudnya.
Quanta yang merupakan energi vibrasi adalah bahan baku alam semesta. Mulai dari mikroorganisme, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, bumi, planet, bintang-bintang, dan seluruh isi alam semesta ini sebetulnya hanyalah merupakan susunan energi quanta. Hal yang sangat menarik dari fisika quantum ini adalah bahwa pada level yang semakin dalam dan halus ukurannya, maka energi yang dikandungnya semakin besar. Energi nuklir yang bersumber dari partikel sub atom (dengan ukuran terkecil), ternyata mempunyai kekuatan berjuta-juta kali dibandingkan dengan energi kimia yang bersumber dari molekul (dengan ukuran lebih besar dari sub atom), sedangkan energi quantum jauh lebih dahsyat kekuatannya dibandingkan energi nuklir sekalipun. Namun kekuatan quantum yang dahsyat ini merupakan kekuatan alam yang belum banyak dimanfaatkan oleh kebanyakan orang.
Jika diurutkan berdasarkan ukuran (dari ukuran yang besar ke ukuran yang makin kecil), maka dimulai dari suatu benda, lalu molekul, lalu atom, lalu partikel sub atomik, lalu quanta dan terakhir energi vibrasi. Benda, molekul, atom, dan partikel sub atomik berturut-turut merupakan getaran vibrasi dari yang paling lambat hingga semakin tinggi, sedangkan quanta dan energi vibrasi merupakan getaran dengan frekuaensi yang paling tinggi.
Quanta dan energi vibrasi ini kalo kita urai lagi akan ketemu yang namanya zero point field atau medan titik nol. Dan akhirnya dibalik zero point field ini adalah KESADARAN MURNI atau Kesadaran Universal atau Kesadaran NUR MUHAMMAD yang merupakan Pancaran dari Cahaya Ilahiah (Nur Allah). Artinya, segala sesuatu baik yang kasat mata maupun tidak bersumber dari Kesadaran Ilahiah ini.
Kesadaran kita akan meningkat jika kita sering berada di "titik nol" tersebut, bahkan kalau bisa bukan sekedar "sering" melainkan "selalu" berada di titik nol. Titik nol bukanlah sekedar "washilah" atau "jembatan" menuju rangkain aktifitas pilihan kita lainnya, melainkan titik nol adalah "pondasi" dari semua aktifitas kita. Sebab semua "angka" menjadi berarti karena ada angka "nol", sebagaimana kita bisa menjadi "ada" karena kita dulunya "tidak ada". Jika dari dulu kita sudah "ada" maka tidak akan ada "ada", yang ada hanya Yang Maha Ada, dan "predikat" Yang Maha Ada hanya milik satu Zat saja, yaitu ALLAH.
Maka orang yang selalu "ada" adalah orang yang menghilangkan ke"ada" an sejatinya, masukilah titik nol, memang kita menjadi jarang terlihat, tapi kita menjadi "ada". Justru Anda menjadi tidak eksis kalau Anda selalu berusaha untuk eksis.
NUR MUHAMMAD adalah kesadaran murni, hakekat atau dasar kebenaran yang mengalir di semua wujud. Itu adalah kehadiran Cahaya Ilahi yang gaib, dasar dan wujud terakhir dari semua yang ada, tanpa ada yang bisa menahannya.
NUR MUHAMMAD, “Energi Tertinggi”, disebut dengan banyak nama: keheningan, kasih, hidup, kekuatan dan semua pengetahuan. Ia adalah Satchidananda — keberadaan - kesadaran - kebahagiaan — kekuatan murni dari makhluk tanpa ada diferensiasi, kesadaran diri secara total, meliputi alam semesta.
NUR MUHAMMAD memancar sebagai cahaya, energi dan pengetahuan Ilahi. Dari Nur Ilahi menjadi NUR MUHAMMAD, penjelmaan pertama dari alam pikiran (chitta), kesadaran super atau pengetahuan tak terbatas. Allah mengetahui segalanya tanpa batas, pengetahuan yang kekal, tidak akan pernah pudar, kesadaran kasih yang agung.
Allah swt mengetahui dari jauh di dalam semua ciptaan-Nya hingga ke permukaannya. Dia ada di dalam semua wujud, yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Seandainya Allah swt menghilangkan semua resapan Cahaya-Nya dari seseorang atau apapun dari alam semesta, mereka akan hancur luluh, terpecah belah dan berangsur musnah. NUR MUHAMMAD adalah kehadiran dan kekuatan yang tiada hentinya di seantero alam semesta.
Sesungguhnya, itu adalah Kecerdasan Agung dari Cahaya Ilahi. Nur Ilahi, meresap di dalam semua makhluk, Dia adalah jiwa yang ada di dalam segalanya. Dia menyaksikan perbuatan dari semua ciptaan, bersemayam di dalam segala hal, menyaksikan segala hal. Dia adalah kesadaran murni, melampaui triloka dari semesta.
Banyak orang mencari Allah jauh di luar. Mereka melakukan peziarahan rohani ke berbagai tempat, berdoa dengan khusuk di tempat-tempat ibadah. Mereka mencari guru-guru spiritual yang bisa memuaskan keinginan mereka. Dengan berziarah dan berdoa, mereka bisa mengalami perasaan dekat dengan Allah.
Namun begitu ke luar dari tempat ibadah, kembali dari peziarahan, mereka lupa di mana Allah mereka. Hidup kembali didera konflik dan penderitaan harian. Orang tetap saja dengan enak terlibat praktik korupsi, pemiskinan, kekerasan, pelecehan, ketidakadilan, perusakan lingkungan, dan seterusnya. Tuhan hanya hidup di tempat-tempat ibadah, tempat doa dan ziarah. Di luar itu semua, Tuhan berada jauh dari tengah kehidupan manusia yang penuh konflik dan kekerasan.
Tuhan yang dicari di luar diri, tidak cukup mampu mengubah wajah manusia, masyarakat, dan lingkungan hidup. Pencarian akan Tuhan di luar sesungguhnya merupakan pelarian diri dari berbagai konflik kehidupan. Pencarian semacam itu justru semakin mengasingkan diri dari sejatinya diri.
Hubungan manusia dengan Tuhan sebenarnya begitu dekat satu sama lain. Seperti kesatuan antara es dengan air, begitulah kesatuan antara manusia dengan Tuhan. Anda tidak bisa meminum es yang bebas air. Air adalah substansi dari es. Tuhan adalah Jati Diri manusia, tak terpisahkan.
Kesatuan manusia dengan Tuhan melampaui batas ruang dan waktu. Kalau orang merasa jauh dari Tuhan, itu hanyalah produk dari pikiran. Pikiran manusia inilah yang membuat jarak dan pemisahan. Semua itu bergerak dalam ruang dan waktu. Namun yang sesungguhnya nyata adalah Tuhan tak terpisah dari manusia. Kalau orang tidak menyadarinya, itu persoalan lain.
Hidup dengan Kesadaran Murni akan membuat pertemuan dengan Tuhan di dalam. Kalau orang hidup dalam keadaan sadar terus-menerus, barangkali ia tahu apa artinya kepenuhan hidup (Kaya Hati). Kepenuhan hidup tersebut bisa dialami sekarang, bukan merupakan akumulasi pencapaian olah spiritual setelah sekian lama. Saat ini pula, kalau Kesadaran Murni mekar dalam diri Anda, Anda mungkin mengalami kepenuhan hidup.
Bergerak Dari Titik Nol
Bila kita ingin menciptakan kedamaian, maka anda harus mencapainya dengan cara yang penuh kedamaian. Karena anda tidak akan pernah memperoleh kedamaian dengan cara kekerasan, dengan kekerasan anda hanya akan memperoleh kekerasan yang lebih parah. Bila kita memulai kedamaian itu didalam diri kita, maka kita akan menuju kedamaian di dalam kehidupan kita, ini adalah benar-benar merupakan suatu kebenaran yang praktis. Cara hidup yang praktis, berdamai dengan diri kita sendiri, dan dengan orang lain.
God Spot (hati nurani) seringkali tertutup oleh berbagai belenggu yang menyebabkan orang menjadi buta hati. Hal ini mengakibatkan seseorang tidak mampu lagi mendengar informasi-informasi penting dari dalam suara hatinya sendiri, dimana hal ini akan mengakibatkan seseorang menjadi tidak mampu lagi untuk membaca lingkungan di luar dirinya, dalam berbagai belenggu dan tidak mampu untuk meanfaatkan potensi diri maupun potensi lingkungannya.
Pernyataan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan segenap penghayatan hati, pikiran dan tindakan memiliki tujuan untuk menyucikan fitrah. Saat shalatlah sesungguhnya peringatan dini dan kesadaran diri akan arti pentingnya kejernihan hati dan pikiran itu mengemuka, karena kejernihan pikiran akan menjadi landasan penting bagi pembangunan kecerdasan emosi dan spiritual seseorang.
Proses kembali ke titik Nol di dalam inti diri (Qalbu) kita itulah yang dinamakan zero-mind process. Dalam kehidupan sehari-hari, bentuk zero-mind process bisa kita temukan dalam aktivitas seperti doa, sholat, yoga atau meditasi. Zero-mind process merupakan proses pembersihan alam bawah sadar dari belenggu-belenggu yang akan selalu datang seiring dengan pengalaman hidup manusia, hari demi hari, jam demi jam, bahkan detik demi detik.
Itu sebabnya, doa, sholat, yoga ataupun meditasi hanya akan berdampak apabila dilakukan berulang-ulang (the magic of repetition). Ketika mencapai tahap zero-mind, maka seseorang telah siap menerima Nur Ilahi dan mengeluarkan energi positif untuk kebaikan dirinya dan orang lain.
Zero-mind process adalah prosedur baku yang tidak bisa tidak, harus dilalui seseorang yang ingin mencapai kemurnian suara hati. Hasil akhir dari zero-mind process adalah seseorang terbebas dari belenggu-belenggu: prasangka negatif; prinsip-prinsip hidup yang menyesatkan; pengalaman yang mempengaruhi pikiran.
Apa itu “TITIK NOL” ?
“TITIK NOL”, menurut Morrnah, adalah sebuah kondisi saat kita menjadi “bersih” dan di mana segala sesuatunya berjalan dengan sempurna. Ini adalah saat kita merasa sangat dekat dengan Tuhan. Ketika kita berada di titik nol, segalanya menjadi jernih, inspirasi Sang Ilahi dapat masuk dan menghasilkan keajaiban. Dalam berbagai kisah spiritual, kondisi ini diibaratkan sebagai Surga, Taman Firdaus, Taman Eden, tempat Adam dan Hawa pada awal mulanya diciptakan dan hidup.
“TITIK NOL” adalah kondisi saat kita menjadi sempurna dan dapat mendengar suara Tuhan, mendapatkan suatu pencerahan. Sangat sulit bagi sebagian besar orang untuk mencapai kondisi “TITIK NOL” ini. Ya, sangat sedikit orang yang dapat mencapai “TITIK NOL” ini.
Titik Nol adalah kondisi meditatif ketika kesadaran nurani kita hadir secara penuh, tanpa dipengaruhi hasrat & ego. Di titik inilah kita beroperasi pada pusat mainframe kesadaran kita, keluar dari program kesadaran yang mengarahkan kesadaran kita. Mengevaluasi program-program itu serta mengupgrade & meng-up to date program kesadaran kita.
Mengapa Sangat Sulit bagi Kebanyakan Orang untuk Mencapai “TITIK NOL” ?
Sejak awal mula penciptaan hingga sekarang, memori terus terakumulasikan di dunia ini. Dengan demikian, sudah tidak terhitung lagi banyaknya memori di dunia ini. Semakin banyak memori yang terakumulasikan membuat kita semakin sulit untuk mencapai “TITIK NOL”. Ya, karena memori-memori ini selalu mengambang dan bergerak-gerak di sekitar kita sehingga membuat pikiran kita terus menerus bereaksi terhadapnya. Inilah yang biasanya menyebabkan kebanyakan orang sangat sulit untuk mencapai “TITIK NOL”.
Dr. Hew Len mengatakan “Masalah adalah kenangan yang bermunculan kembali. Kenangan adalah program.”
Kenangan itu tersimpan di subconscious kita. Bagi Anda yang baru mendengar istilah subconscious, itu adalah pikiran bawah sadar kita. Setiap orang memiliki kenangan atau program di subconsciousnya. Banyak dari kita terjebak di dalam program. Kita berkata, bereaksi dan bertindak biasanya otomatis sesuai dengan program yang ada di subconscious kita.
Ketika kita bertindak berdasarkan kenangan, biasanya akan ada masalah yang ditimbulkannya yang berasal dari kenangan yang menyakitkan. NAQS DNA Technique mengajarkan pada kita untuk membersihkan seluruh kenangan yang ada dengan melakukan meditasi kultivasi berulang-ulang agar kita bisa kembali ke titik nol. Ketika kita berada di titik nol, segalanya menjadi jernih, inspirasi Sang Ilahi dapat masuk dan menghasilkan keajaiban yang menuntun gerak dan langkah kita selanjutnya. Satu hal yang perlu diingat, proses ini membutuhkan komitmen untuk melakukannya. Jangan berharap sesuatu yang instant. Diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dalam berlatih.
Ingat, saat kita berkultivasi artinya itu adalah saat Kita membersihkan & memurnikan diri dan bukan untuk mencapai hasil, namun untuk kembali ke batas nol. Kemudian, inspirasi akan masuk. Saat itu, tidak ada kebingungan, keraguan, kemarahan atau emosi negatif apapun lainnya. Jika inspirasi datang, maka yang ada hanyalah kedamaian, anugerah, kebahagiaan, cinta, rezeki dan kesehatan.
Seperti dijelaskan Dr. Hew Len, “Untuk membuka jalan agar kekayaan Ilahi mengalir masuk, pertama-tama diperlukan penghapusan kenangan. Selama kenangan (hambatan / batasan) hadir dalam Bawah Sadar, semua itu menghambat sang Ilahi memberi kita rezeki hari ini.”
Jadi, apa yang perlu Anda lakukan sekarang?
Bersihkan
Bersihkan
Bersihkan.
Menyenangkan bukan bahwa Anda dapat menciptakan kehidupan yang seperti itu. Saya yakin itu adalah kehidupan yang selalu diinginkan oleh Anda, tentu juga saya. Sekarang Anda mulai paham bahwa Anda hanya punya 2 pilihan untuk menjalani hidup, melalui Inspirasi Ilahi (Tuntunan & Hidayah Allah) atau Kenangan yang sebagian besar berisi program-program yang menghambat pertumbuhan & perubahan hidup anda untuk menjadi lebih baik akibat pola fikir dan perilaku yang salah di masa lalu karena tuntunan nafsu & syetan.
Ketika Anda menjalani hidup melalui Inspirasi Ilahi maka keajaiban-keajaiban lah yang akan terjadi. Hal-hal menakjubkan akan terjadi melebihi dari apa yang dapat Anda bayangkan.
Bersihkan,
Bersihkan,
Bersihkan
Inilah hakikat dari kalimah Laa ilaha Ilallah dan Laa haula wa laa quwwata illa billah di dalam kehidupan nyata, Ini sudah bukan lagi sekedar ucapan ataupun ungkapan hati. Namun ini adalah kondisi batin kita. zerokan diri dengan berlatih kultivasi secara terus menerus sehingga tercapai state atau kondisi TITIK NOL (Ikhlas) yang terus menerus maqom di kesadaran kita. Sehingga hanya Ispirasi Ilahi sajalah yang masuk dan menggerakkan hati dan kesadaran kita, menggerakkan kebiasaan kita, menggerakkan kehidupan kita, untuk akhirnya menggerakkan nasib kita secara utuh.
Mind Set (Pola Fikir) yang harus dikembangkan untuk mencapai Zero Mind adalah :
- Hindari prasangka buruk, dan selalu mengupayakan berprasangka baik ( positif thinking ).
- Tinggalkan prinsip hidup yang salah, berprinsiplah selalu kepada Allah Yang Maha Suci.
- Bebaskan diri dari pengalaman masa lalu yang membelenggu pikiran dan selalu berpikir merdeka.
- Dengarkan semua suara hati, berpikirlah melingkar ( circular thinking ) sebelum menentukan kepentingandan prioritas, dan jadilah bijaksana.
- Berpikirlah secara integrative dan holistic dengan melihat semua sudut pandang secara adil berdasarkan semua suara hati yang bersumber dari Asmaul Husna.
- Periksa pikiran kita terlebih dahulu sebelum menilai segala sesuatu.
- Ingatlah bahwa semua kebenaran bersumber dari Allah SWT, dan jangan terbelenggu.
Siapkah melaju pada kondisi Zero Mind ? Laa Ilaaha Illallah……..
No comments:
Post a Comment