LOA lanjutan
PROLOG :
implementasi langkah yang benar-benar normal dan rasional.
LOA terutama dalam hal “Attraction” untuk saya adalah merupakan
ekspresi atau output dari program kompleks yang ter-install dalam diri,
menyangkut Self-Image, Belief System, Kompetensi, Sikap Persisten,
serta kepercayaan terhadap hak yg diberikan Tuhan YME untuk memperoleh
hal yang sama dgn orang lain dgn memanfaatkan hukum dan keselarasan
semesta (The Alchemy of The Universe).
The Alchemy of The Universe
LOA #1 :
LOA #1 :
Kita semua
hidup dalam suatu “kecenderungan-kecenderungan” dominan tertentu,
kecenderungan untuk mudah memperoleh teman, memperoleh musuh, mudah
berhutang, mudah berpihutang, mudah gembira, mudah depressi, dan
berbagai kecenderungan lain yang lebih abstrak (kecenderungan mudah beroleh rizki, bahkan kecenderungan untuk beroleh “sial”). Harus disadari bahwa kecenderungan2 ini bukanlah sesuatu yang kebetulan atau muncul secara tiba-tiba, tetapi merupakan ekspresi dari program kompleks di dalam diri, secara mudahnya dapat kita sebut sebagai “kompetensi“, lebih tepatnya kompetensi yang sudah terprogram di pikiran bawah sadar (Unconscious Competence). Jadi, hal “baik” atau hal “buruk” merupakan ekspresi dari sesuatu yang bersifat “Unconscious Competence”.
LOA #2
: Sesuatu yang telah menjadi “skill” atau “behaviour”
ditingkatan “Unconscious Competence”, entah dikehendaki atau tidak
dikehendaki keberadaannya, akan memunculkan kekuatan “Attraction”
terhadap hal yang selaras dengan kompetensi dimaksud. Kekuatan ini
demikian besarnya dan nyaris bekerja dengan mekanisme koreksi yang
sedemikian otomatisnya, sehingga Maxwell menyebutnya sebagai proses
Servomechanism atau proses mekanis yang terus menerus dikoreksi sehingga
“pasti” akan mencapai sasaran yang telah ditargetkan oleh kompetensi
dimaksud. Sesuatu yang tidak kita harapkan secara “sadar” umumnya
kita sebut sebagai “kebetulan” atau “kesialan”, dan harus dipahami bahwa
hal ini hanyalah proses Servomechanism yg tentunya dapat dipelajari dan
di-intervensi arahnya.
LOA #3 :
Ketika telah muncul kesadaran bahwa “Attraction” yang
muncul adalah akibat dari sesuatu yang telah berada di tataran
“Unconscious Competence” (Behaviour, Skill, Knowledge, Self Image,
Belief, dll). Maka kesadaran berikutnya yang harus dimunculkan adalah
kesadaran untuk mengambil alih “tanggung-jawab” dari eksternal ke internal,
dari kebiasaan untuk mengkambing hitamkan faktor luar menjadi mengambil
alih sepenuhnhya tanggung jawab di atas pundak kita sendiri. Berubah
dari Mindset Korban Keadaan menjadi Mindset Subject/Pelaku
atau Agen Perubahan bagi kehidupan kita sendiri. dengan kata lain
faktor eksternal hanyalah merupakan bagian yang melengkapi skenario
“penciptaan”. Dan seharusnya tidak akan ada lagi atau minimal
berkurangnya emosi negatif akibat faktor eksternal. Saya adalah
“biang-keladi” segalanya, bukan orang lain atau lingkungan saya. Kita
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala seuatu yang terjadi dalam
kehidupan kita. Segala sesuatu yang menimpa diri kita, adalah akibat
dari pancaran energi magnetisme yang dipancarkan oleh diri kita sendiri.
LOA #4 :
Ketika kita telah memasuki pemahaman tentang
kompetensi, dalam hal ini adalah “Unconscious Competence”, maka
selanjutnya adalah pemahaman bahwa hal ini dapat diubah sesuai dengan
disain yang kita inginkan, dengan berbagai teknik dan metode yang paling
tepat dan nyaman untuk diri kita pribadi. Salah satu object yang harus
dirubah dengan disain baru yang sesuai adalah “Self Image” atau
“Citra Diri”, dimana object ini menjadi demikian penting karena dapat
dianalogikan sebagai fondasi yang kokoh dari suatu bangunan (outcome)
yang akan dibangun menjulang tinggi. Self Image tidak ubahnya seperti
Visi suatu organisasi, dimana Visi akan menjadi “payung besar” dari
segenap Misi yang akan dijalankan. Self Image adalah sesuatu yang
“abstrak” dan dalam hal ini adalah hak-hak dasar yang kita percayai
dapat kita “minta” dari Tuhan YME sebagai hak yang melekat dalam
kehidupan ini, misal : Hak atas keberlimpahan, hak atas kebahagiaan, hak atas cinta kasih, hak atas hidup sehat, hak untuk menjadi hidup terhormat, dsb. Formulasikan segenap “Self Image” yang kita anggap positif dan kiranya akan mendukung gerak hidup kita.
LOA #5 :
Ketika kita telah memutuskan untuk memprogram ulang “Self Image”, maka biasanya kendala terbesar adalah “Negative Self Talk”
yang telah menjadi bagian dari “Self Image” lama, Self-Talk ini
terkadang sedemikian halusnya, bahkan seringkali bukan berbentuk kata,
melainkan emosi atau gerak fisiologis tertentu. Untuk ini dibutuhkan
kebiasaan baru, yaitu “Cancellation“, dan tentu saja membutuhkan “awareness”
yang baik. Secara empiris, dengan metode normal (pembiasaan) maka 21
hari adalah waktu yang dibutuhkan untuk membentuk suatu “Self Image”
baru, dengan kata lain sampai dengan “Negative Self Talk” benar-benar
hilang dalam berbagai ekspresinya. Dengan berbagai metode pemberdayaan
diri terkini, maka jangka waktu perubahan “Self Image” dapat dipercepat.
LOA #6 :
Salah satu “ciri” ketika berbagai “Self Image” positif telah ter-install secara baik dalam diri adalah
jiwa yang menjadi lebih tenang, munculnya rasa untuk mengambil alih
tanggung-jawab dalam menghadapi kehidupan, dan kebiasaan untuk
mengevaluasi segenap langkah dan pemikiran yang baru saja berlalu. Pada
tahapan ini berbagai “keajaiban” pribadi mulai dapat “dirasakan”, lebih
tepatnya hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari mulai terlihat
berbeda melalui “bingkai” baru, dan selalu menjadi bagian dari skenario
penciptaan yang tengah kita lakukan. Segalanya akan menjadi “sesuai pada
tempatnya”, yaitu bagian dari “Grand Design” yang kita inginkan baik
secara sadar maupun tidak sadar dalam gerak kehidupan kita.
No comments:
Post a Comment